Uncategorized

Asal Kelor

Kelor, secara ilmiah bernama Moringa Oleifera, berasal dari kata “murungai” yang berasal dari Tamil (bahasa India pada saat itu) untuk “twisted pod” dan Latin “oleifera” yang diterjemahkan menjadi “oil bearing/bantalan minyak”. Secara istilah minyak kelor berarti biji yang memiliki kandungan minyak yang relatif tinggi.

Kelor umumnya dikenal sebagai Pohon “Drumstick” karena banyak orang (di kawasan asia selatan) berpikir bahwa tangkai daun kelor menyerupai stik drum. Sepanjang sejarah pohon ini juga disebut sebagai pohon ilahi, pohon takjub, pohon ajaib, dan tanaman lobak (karena rasa akar menyerupai rasa lobak).

Catatan tertua menunjukkan bahwa konsumsi kelor tertua berada pada 2000 SM di wilayah pegunungan sub Himalaya. Pada saat ini, tanaman itu digunakan sebagai makanan, bahan bangunan, dan obat-obatan oleh orang-orang di India.

Baik praktisi Ayurvedic (penyembuhan tradisional India) dan Unani (penyembuhan tradisional Timur Tengah) di India Utara – Barat pasti menggunakan semua bagian tanaman kelor untuk pengobatan. Mereka memanfaatkan khasiat tanaman untuk membantu pencernaan, kesehatan limpa, dan kesehatan mata. Mereka juga menggunakan kelor sebagai bumbu masak. Termasuk akar, batang, daun, polong biji, resin dan bunga. Mereka percaya bahwa kelor bisa membantu menyembuhkan ratusan jenis penyakit.

Ada juga catatan penggunaan kelor orang Asia, Romawi, Yunani, dan Mesir dengan mengubah secara khusus biji menjadi minyak untuk lotion dan parfum.

Ketika abad ke-19 bergulir, kelor ditanam secara komersial di India di perkebunan untuk tujuan penggunaan dan ekspor. Setelah tumbuh, kelor ini akan dikirim ke Eropa untuk digunakan manusia sebagai lotion, atau digunakan industri sebagai minyak untuk mesin.

Seiring waktu, pohon kelor bahkan ditanam untuk membantu dalam pengendalian erosi dan untuk menyediakan tempat berlindung di daerah-daerah miskin di dunia.

Formula padat nutrisi yang berasal dari bubuk kelor bahkan telah tercatat digunakan di Amerika Selatan untuk meningkatkan hasil jagung mereka.

Saat ini, pohon kelor tumbuh terutama di negara berkembang di mana persentase besar (5% -35%) dari mereka menderita kekurangan gizi. Agak aneh dan unik karena tanaman ini memiliki nilai gizi yang tinggi namun ditemukan di daerah yang memiliki angka kecukupan gizi rendah.

Kelor adalah tanaman ajaib yang telah digunakan selama ribuan tahun oleh ribuan suku di masa lalu dan akan digunakan untuk ribuan orang yang akan datang.

Referensi :

Moringa Leaf. (n.d.). Diambil 11 April 2022, dari https://mountainroseherbs.com/moringa-leaf

The History of Moringa Tea. (n.d.). Diambil 11 April 2022, dari https://www.greenearthheritage.org/historyofmoringatea/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *